National

Ads

Economy

Technology

Politics

Video

Sabtu, 25 Oktober 2025

Sering Mandi Justru Bisa Rusak Kulit, Ini Penjelasan Dokter Spesialis


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dokter spesialis kulit dr Arini Widodo, SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengatakan, bahwa sering mandi justru mampu merusak lapisan kulit. Hal tersebut diungkapkan menyusul cuaca di beberapa wilayah Indonesia yang terkadang panas terik sehingga menimbulkan keinginan untuk mandi karena merasa lengket oleh keringat berlebih.

"Terlalu sering mandi, apalagi dengan cara yang salah, dapat merusaknya," katanya di Jakarta, dikutip Ahad (26/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Ia menjelaskan bahwa kulit manusia memiliki lapisan pelindung alami kulit (skin barrier) dan lapisan minyak alami (sebum) yang berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi.

Berdasarkan panduan dari American Academy of Dermatology (AAD), lanjut dia, terdapat beberapa rekomendasi cara mandi yang sehat yang meliputi, membatasi frekuensi dan durasi.

"Mandi dua kali sehari sudah ideal, dengan durasi maksimal 5-10 menit setiap kalinya," katanya.

Selain itu, menggunakan air hangat, bukan panas, pasalnya air yang terlalu panas dapat menghilangkan minyak alami kulit.

Memilih pembersih yang tepat, alih-alih sabun biasa yang bisa keras, gunakan pembersih badan (body cleanser) yang lembut, bebas sabun (soap-free), dengan pH seimbang (pH-balanced), dan mengandung bahan pelembap seperti ceramides, glycerin, atau niacinamide. Pembersih seperti ini efektif membersihkan tanpa mengikis lapisan pelindung kulit.

Ia juga mengingatkan untuk segera mengoleskan pelembap segera setelah mandi.

"Dalam waktu 3-5 menit setelah mengeringkan badan dengan handuk (dengan cara ditepuk-tepuk), segera aplikasikan pelembap untuk "mengunci" kelembapan," tambah dia.

Ia juga merekomendasikan bila merasa perlu membasuh diri lebih dari 2 kali karena keringat, pertimbangkan untuk hanya membasuh dengan air (tanpa pembersih) pada mandi tambahan tersebut, dan fokuskan penggunaan pembersih atau cleanser hanya pada area lipatan.

"Intinya, di cuaca ekstrem seperti sekarang, kunci perawatan kulit adalah keseimbangan antara menjaga kebersihan dengan cara yang tepat, mempertahankan kelembapan alami kulit, serta proteksi ketat dari sinar UV," tutup Arini.

sumber : ANTARA

Sanksi Sosial Bagi Warga Jakarta yang Bakar Sampah: Wajah Pelaku Dipampang di Media Sosial

bakar-sampah_251026110817-665.png

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala DLH Provinsi Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, saat ini masih ada masyarakat di Jakarta yang membakar sampah di area terbuka. Meski jumlahnya tidak sebanyak di daerah lain, tapi hal itu terap merupakan pelanggaran lantaran telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.

Menurut dia, saat ini sudah ada sanksi bagi warga yang membakar sampah di area terbuka. Sanksi itu berupa denda Rp 500 ribu hingga sanksi pidana. Namun, faktanya masih ada pihak yang dengan sadar membakar sampah di area terbuka. Asep menilai, sanksi sosial itu kemungkinan akan membuat warga tidak lagi berani melakukan pembakaran sampah.

Pasalnya, sanksi sosial juga dapat memberikan efek jera untuk para pelakunya. "Mungkin ke depannya kami akan mulai melakukan sanksi sosial, di mana memang pelaku dari open burning itu bisa kami berikan sanksi sosial berupa penampakan wajahnya di media-media sosial di Dinas LH," ujar dia.

Naskah & Video : Bayu Adji P 

Minggu, 19 Oktober 2025

Kisah Nayla Bikin Prabowo Berkaca-Kaca, Jadi Inspirasi Sekolah Rakyat




 Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan keresahan Presiden Prabowo Subianto atas kesejahteraan dan pendidikan anak-anak yang mengalami kesulitan dalam hidupnya menjadi cikal bakal lahirnya program Sekolah Rakyat Rintisan. Hal itu diungkapkan Hashim saat menghadiri acara Indonesia Berdoa yang digelar FORMAS di Kuningan City, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2025).

Hashim menceritakan dirinya dipanggil ke Istana Negara untuk berbincang dengan Prabowo. Dalam perbincangan tersebut, Prabowo menceritakan bagaimana dirinya merasa pilu mendapati seorang bernama Nayla yang ditinggal ayahnya dan hidup sangat sederhana di bersama ibu dan dua saudaranya di dalam gubuk.


Hashim menceritakan bagaimana Prabowo kaget dan sedih dengan fakta tersebut, apalagi penghasilan ibunya yang tak seberapa

Tambahan Bansos Rp 300 Ribu untuk 35 Juta Keluarga Bakal Cair Bulan Ini


kemensos-1760756380333_169.jpeg?wid=54&w

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, (Gus Ipul) mengumumkan penyaluran tambahan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) sebesar Rp 300 ribu per bulan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) siap dilaksanakan pada bulan ini.

Bantuan ini merupakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto Untuk Program Perlindungan Sosial Tahun 2025 melalui Kementerian Sosial yang diberikan selama tiga bulan, yaitu Oktober, November, dan Desember, sebagai bagian dari strategi stimulus ekonomi.

BLTS akan menjangkau 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga (ayah-ibu dan 2 anak), bantuan ini diperkirakan menyentuh 140 juta jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tambahan BLTS ini di luar BLT reguler yang sudah diberikan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta KPM melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Sembako," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

Total nilai tambahan BLTS yang disalurkan mencapai Rp 31,542 triliun. Melalui tambahan ini, total bantuan perlindungan sosial yang disalurkan melalui Kemensos pada 2025 mencapai Rp 110,718 triliun.

Adapun rincian penyaluran bantuan sosial sebagai berikut:

• Penerima PKH Murni: 398.714 KPM, masing-masing Rp 2,8 juta per tahun, total Rp 1,116 triliun

• Penerima Sembako Murni: 8.675.797 KPM, masing-masing Rp 2,4 per tahun, total Rp 20,822 triliun

• Penerima PKH dan Sembako: 9.601.286 KPM, masing-masing Rp 5,2 juta per tahun, total Rp 49,927 triliun

• Penerima Penebalan Juni-Juli 2025: 18.277.083 KPM, masing-masing Rp 400 ribu, total Rp 7,311 triliun

• Penerima Stimulus Ekonomi (Oktober-Desember 2025): 35.046.783 KPM, masing-masing Rp 900 ribu, total Rp 31,542 triliun

Total bantuan perlindungan sosial 2025: Rp 110,718 triliun

Menurutnya, penerima BLTS berasal dari keluarga miskin di desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dari 35,04 juta lebih KPM penerima BLTS, 20,88 juta lebih KPM memperoleh bantuan penebalan, sedangkan sisanya 14,15 juta lebih KPM merupakan penerima bantuan baru.

"Data penerima mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di triwulan pertama, dan DTSEN pada triwulan selanjutnya (triwulan II-IV) yang dilakukan pemutakhiran data penerima setiap tiga bulan sekali dalam rangka bantuan sosial (bansos) tepat sasaran," jelas Gus Ipul.

Khusus triwulan IV terdapat penambahan penerima bansos yang diberikan kepada KPM baru di desil 1- 4 DTSEN (di luar penerima bansos reguler). Data ini diperoleh dari hasil pemadanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Sosial, BPS dan Kementerian Keuangan.

"Bahwa proses penyaluran triwulan IV Bansos Reguler dan Perluasan sudah dimulai sejak hari ini hingga dua pekan ke depan," tutupnya.

Simak juga Video: Cerita Gus Ipul Benahi Data Penerima Bansos

(prf/ega)

Kabar Baik! Pemerintah Tambah Jumlah Penerima Bansos di Triwulan IV 2025


kemensos-1760709765723_169.jpeg?wid=54&w

Jakarta -

Pemerintah meluncurkan bantuan langsung tunai sementara (BLTS) untuk menjaga daya beli masyarakat pada triwulan empat untuk bulan Oktober, November, dan Desember. Bantuan tersebut diberikan senilai Rp900 ribu dengan rincian Rp300 ribu per bulan yang diberikan satu kali di bulan Oktober.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bantuan ini diberikan kepada 35.046.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Jumlah ini lebih tinggi sebelumnya, dan ini bisa menjangkau 104 juta orang, kalau asumsi 1 KPM ada ayah, ibu, dan dua orang anak," katanya saat penyaluran BLTS Kesra di Kantor Pos Cikini, Jakarta, dalam keterangan tertulis Jumat (17/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, BLTS ini memberikan penambahan jumlah KPM diluar BLT reguler yang disalurkan oleh Kemensos melalui PKH dan Sembako. Penyaluran akan disalurkan melalui dua cara, yakni melalui himbara dan PT POS Indonesia.

"Melalui Himbara yang 18,2 juta dan ini akan langsung diberikan minggu depan, dan juga yang 17,2 juta akan melalui PT POS, dan hari ini dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya dan masuk di angka 17,2 juta," tambah Airlangga.

Sementara itu, Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan untuk 18,2 juta KPM yang termasuk sebagai penerima bantuan reguler Kemensos mendapatkan penebalan bantuan di triwulan ke empat melalui BLTS. Gus Ipul menjelaskan penerima bantuan ini telah masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada desil 1 hingga 4.

"Katakanlah kalau dia di 3 bulan ke-4 ini dapat Rp600 ribu. Ada tambahan dari Bapak Presiden, Rp300 ribu kali 3. Berarti Rp900 ribu. Maka KPM sembako pada 3 bulan ke-4 ini mendapatkan Rp1,5 juta setiap keluarga," katanya.

Gus Ipul juga mengimbau kepada penerima bantuan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sesuai dengan tujuan sesungguhnya yakni membeli bahan pokok atau kebutuhan dasar.

"Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak peruntukannya apalagi untuk Judol," tutup Gus Ipul.

Tonton juga video "Cerita Gus Ipul Benahi Data Penerima Bansos" di sini:

(akd/akd)

Sabtu, 18 Oktober 2025

Lolos Hukuman Mati di Arab Saudi, Maryam Menangis Haru Bertemu 7 Anaknya, setelah Dipenjara 15 Tahun


SURYA.CO.ID/AHMAD FAISOL

Maryam binti Ahmad (54), TKW bekerja di Arab Saudi yang bebas dari hukuman mati saat mengecek kondisi rumahnya di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (4/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Jawa Timur, menangis haru saat kembali bertemu ketujuh anaknya di kampung halaman.

TKI bernama Maryam Ahmad (54) berhasil pulang dari Arab Saudi setelah meninggalkan rumahnya di Dusun Jaddih Laok, Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan sejak tahun 1994 silam.

Maryam tertahan di Arab Saudi setelah mendekam selama 15 tahun 7 bulan dalam penjara.

Rinciannya, 9 tahun di Penjara Dzahban dan 6 tahun di Penjara Briman, Jeddah, Arab Saudi.

Dia dihukum bui akibat membalas tindakan arogansi majikannya dengan menyiramkan air panas ke tubuh majikannya, Yahya Mohammad Jabbar Sani.

Hal itu diungkapkan Maryam saat ditemui di rumahnya.

“Majikan ada permasalahan di luar yang dibawa ke rumah, memancing amarah hingga saya bertindak menyiramkan air ke tubuhnya. Tidak meninggal, saat itu kedua anaknya masih berusia di bawah 10 tahun,” kenang Maryam, dikutip dari Surya.co.id.

Sejak itulah, ia mendekam di balik jeruji besi, setelah kakak korban, Husen Yahya Mohammad Jabbar San Hani menjadi pihak yang memberatkan dalam perkara penganiayaan tersebut. 

Namun, Maryam bisa memaksimalkan celah dengan menunggu pengampunan dari dua anak majikannya ketika sudah berusia baligh.

“Yang memberikan pengampunan adalah Saed Yahya Mohammad Jabbar Sani. Sekarang saya mau minum takut, melihat semua di lingkungan rumah bukan ini,” kata Maryam.

Tak hafal nama 7 anaknya

Akhirnya, Maryam berhasil pulang berkat dukungan Kementerian Luar Negeri dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Kabupaten Pamekasan. 

Dua lembaga pemerintah itu, turut mengantar Maryam hingga tiba di halaman rumahnya pada Sabtu (30/11/2024).

Setiba di rumahnya, Maryam menangis saat memandangi satu persatu wajah ketujuh anaknya.

Selama 30 tahun berlalu, Maryam bahkan tidak bisa mengenali nama anak-anaknya, menantunya dan cucunya yang berkumpul menyambut kedatangannya pada Sabtu (30/11/2024) lalu.

Meski hingga hari kelima berada di lingkungan keluarganya, Rabu (4/12/2024), Maryam masih belum mampu menghafal urutan ketujuh anaknya.


Page 2

SURYA.CO.ID/AHMAD FAISOL

Maryam binti Ahmad (54), TKW bekerja di Arab Saudi yang bebas dari hukuman mati saat mengecek kondisi rumahnya di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (4/12/2024). 

Anak ketiga Maryam bernama Jazuli tak kuasa menahan rasa bahagia menyambut ibunya kembali.

Jazuli ditinggal ibunya saat berusia 12 tahun hingga kini sudah memiliki 2 anak.

“Perasaan saya sedih tapi bahagia. Sedih karena ibu lupa kepada saya dan tidak mengenal cucu-cucunya. Senang karena dia bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat,” ujar Jazuli, mengutip Kompas.com.

Dia yang kala itu tengah berada di tanah rantau, Jayapura, baru pertama kali mendapatkan kabar bahwa ibunya, Maryam sedang menjalani masa hukuman sejak tahun 2009. 

Jazuli tidak tahu harus berbuat apa, semua upaya agar dirinya bisa terhubung dengan ibu yang pergi sebagai TKW saat usianya masih 12 tahun, selalu gagal. 

“Akhirnya saya bisa berkomunikasi di tahun 2012, sekitar 7 kali. Setelah itu tidak ada komunikasi sama sekali hingga ibu pulang. Ini seperti mimpi, saya tidak menyangka kalau ibu sudah pulang dengan selamat, tidak dimakamkan di sana,” singkatnya.

Dapat donasi di Arab Saudi

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mendampingi Maryam.

Hal itu diungkapkan oleh keponakan Maryam, Fadhur Rosi.

“Kami mengikuti proses hukum di Arab Saudi, namun segala perkembangan di Pemerintahan Arab Saudi diinformasikan oleh pihak Kementerian Luar Negeri dan KJRI kepada pihak keluarga. Intinya ada celah hukum yang bisa menyelamatkan bibi kami,” ungkap Fadhur.

Setelah sekian lama menunggu, hingga akhirnya mendapatkan pengampunan dari anak majikannya, Maryam tidak bisa langsung bebas. 

Namun masih berkewajiban membayar diyat tebusan sebesar Rp 1,6 miliar.  

Alhamdulillah ada donatur dari warga Arab Saudi yang membayar uang denda itu. Sehingga bibi saya bisa kembali dengan selamat ke tanah kelahiran,” pungkas Rosi yang juga sebagai Ketua Komisi A DPRD Bangkalan itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul TKW Bangkalan Lolos Hukuman Mati di Arab Saudi Disambut Haru 7 Anaknya, Usai Dipenjara 15 Tahun

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Surya.co.id/Ahmad Faisol, Kompas.com)

Pria di Gowa Sulsel Bunuh Istri Lalu Akhiri Hidup, Sempat Serang Ipar dan Mertua


net

ILUSTRASI MAYAT - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali menelan korban di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,  Kamis (2/10/2025) pagi. Seorang pria berinisial AM (45) tega membunuh istrinya, SY (36), dengan sebilah badik di rumah mereka di Dusun Bontomarannu, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontolempangan 

TRIBUNNEWS.COM, GOWA – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,  Kamis (2/10/2025) pagi.

Seorang pria berinisial AM (45) tega membunuh istrinya, SY (36), menggunakan sebilah badik di rumah mereka di Dusun Bontomarannu, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontolempangan. 

Korban mengalami sebelas luka tusukan, termasuk di leher dan dada. Kerabat yang mendengar teriakan segera masuk ke kamar dan menemukan SY bersimbah darah.

“Ada sebelas luka pada tubuh korban, salah satunya luka terbuka di bagian leher,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar Nambung, Kamis (2/10/2025).

Setelah menewaskan istrinya, AM sempat menyerang kakak ipar dan mertuanya.

Kemudian, ia melarikan diri ke kebun coklat sekitar 800 meter dari rumah. Warga dan aparat kepolisian segera melakukan pencarian.

Baca juga: Kasus KDRT di Lumajang: Istri Luka Parah Akibat Dibacok Suami Setelah Tolak Rujuk

Penemuan Pelaku dalam Kondisi Kritis

AM ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusukan di pinggang kiri dan kanan, diduga akibat menusuk dirinya sendiri karena menyesal membunuh istrinya., Sen

Ia dievakuasi ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf Gowa.

Meski mendapat perawatan medis, AM meninggal dunia pada pukul 20.00 WITA.

Polisi mengamankan sebilah badik milik pelaku di lokasi kejadian sebagai barang bukti.

Latar Belakang Pelaku

Informasi keluarga menyebutkan AM baru sepekan pulang dari Malaysia setelah bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di perkebunan sawit.

Menurut adiknya, Amir (33), AM sempat mengalami depresi dan gangguan ingatan.

“Di rumah sakit, dia mengaku menusuk dirinya sendiri karena menyesal telah membunuh istrinya,” ujar Amir.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif di balik pembunuhan ini serta memastikan kepastian hukum. Dugaan awal, peristiwa ini merupakan kasus KDRT.


Page 2

net

ILUSTRASI MAYAT - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali menelan korban di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,  Kamis (2/10/2025) pagi. Seorang pria berinisial AM (45) tega membunuh istrinya, SY (36), dengan sebilah badik di rumah mereka di Dusun Bontomarannu, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontolempangan 

AKP Bachtiar Nambung menegaskan, sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban dan pelaku.

"Hal ini agar kasus ini mendapatkan kepastian hukum tetap,” katanya. (Tribun Timur/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab) 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Suami Bunuh Istri Bontotangnga Gowa, Korban Ditikam Badik 5 Kali

Photos

International

Intertainment

Sport

Election

© Copyright 2019 Top News Jawa Timur | All Right Reserved