Dimungkinkan hal tersebut karena tiga kecamatan tersebut diketahui dulu terdapat lokalisasi yang telah ditutup oleh Pemkab Blitar sekitar tahun 2011.
Sehingga sangat dimungkinkan anak-anak yang tertular virus HIV tertular dari ibunya. “Semuanya tertular dari ibunya yang juga ODHA,” ungkap Christine kepada wartawan, Minggu (22/1/2017).
Christine menambahkan, dahulunya sebagian besar ibu dari anak-anak yang mengidap HIV/Aids tersebut memang berprofesi sebagai PSK.Bahkan setelah lokalisasi ditutup masih ada yang melayani pria hidung belang.
Ditambah kurangnya pengetahuan mereka terhadap penyakit-penyakit yang dimungkinkan menular melalui hubungan seksual seperti HIV/Aids.
Untuk diketahui Dinkes Kabupaten Blitar yang mencatat, sampai akhir tahun 2016 ada 160 kasus dimana anak-anak 8, wanita dewasa 62 dan laki-laki dewasa 90 orang.
Dari kasus itu , pada tahun 2015 lalu Odha yang meninggal sebanyak 51 orang sedangkan tahun 2016 jumlah Odha yang meninggal berkurang menjadi 23 orang. (fzi)
0Komentar