Data Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mencatat, 8 anak di Kabupaten Blitar positif terinveksi HIV/ Aids. Mereka berusia antara 0 – 14 tahun. Bahkan 3 diantaranya adalah balita yang berusia dibawah 4 tahun. Dr Christine Indrawati selaku Ketua Blitar Care, sebuah organisasi non profit yang konsern melakukan pendampingan Odha dan pencegahan HIV Aids menyatakan, ada kenaikan yang cukup signifikan penularan HIV/Aids pada anak di wilayah Kabupaten Blitar.  Terutama ditiga kecamatan, diantaranya Kecamatan Nglegok, Talun dan Selorejo.




Dimungkinkan hal tersebut karena tiga kecamatan tersebut diketahui dulu terdapat lokalisasi yang telah ditutup oleh Pemkab Blitar sekitar tahun 2011.



Sehingga sangat dimungkinkan anak-anak yang tertular virus HIV tertular dari ibunya. “Semuanya tertular dari ibunya yang juga ODHA,” ungkap Christine kepada wartawan,  Minggu (22/1/2017).


Christine menambahkan, dahulunya sebagian besar ibu dari anak-anak yang mengidap HIV/Aids tersebut memang berprofesi sebagai PSK.Bahkan setelah lokalisasi ditutup  masih ada yang melayani pria hidung belang.

Ditambah kurangnya pengetahuan mereka terhadap penyakit-penyakit yang dimungkinkan menular melalui hubungan seksual seperti HIV/Aids.

Untuk diketahui Dinkes Kabupaten Blitar yang mencatat, sampai akhir tahun 2016 ada 160 kasus dimana anak-anak 8,  wanita dewasa 62 dan laki-laki dewasa 90 orang.

Dari kasus itu , pada tahun 2015 lalu Odha yang meninggal sebanyak 51 orang sedangkan tahun 2016 jumlah Odha yang meninggal berkurang menjadi 23 orang. (fzi)