Kota Blitar - Peran media sosial dalam kasus dugaan penipuan arisan online, sangat berpengaruh. Dalam waktu kurang dua bulan, banyak mamah muda (mahmud) tergiur dan memutuskan mengikutinya.
Model pertemanan di medsos berupa ajakan ikut arisan dengan tawaran menggiurkan, membuat para anggota berpikir pintas melampaui hitungan logika. Mereka pun akhirnya bergabung di arisan online yang bernama "Arisan Che Nying-Nying" ini.
"Begitu ada teman ikut, terus cerita tentang arisan ini awalnya saya tidak tertarik. Tapi begitu saya dimasukkan grup WA dan FB, lihat yang ikut tambah banyak, akhirnya saya kepincut (tertarik) ikut juga," aku Hilda (21) pada detikcom, Jumat(2/3/2018).
Hilda adalah satu di antara tujuh korban dugaan penipuan arisan online yang melapor di Polresta Blitar. Pengakuan sama juga dituturkan Puspa Dewi (27) warga Kademangan Kabupaten Blitar ini.
"Saya sudah kenal EK sejak SMA. Saya juga pernah ditawari ikut arisannya dia, tapi gak mau waktu itu. Terus beberapa mantan teman SMA kok ikut, saya juga dimasukkan grup WA dan FB. Mereka semua bilang, arisan ini aman dan bisa dipercaya, akhirnya saya ikut juga," ujarnya.
Dari penuturan ketujuh korban, motivasi mereka ikut selain dorongan teman ternyata juga keuntungan yang tak masuk akal. Puspa Dewi (25) yang juga warga Kademangan ini mengaku, tergiur iming-iming keuntungan Rp 300 ribu per 15 hari.
"Saya ikut arisan tiket Rp 5 juta dan Rp 30 juta. Itu bayar Rp 750 ribu ditambah biaya administrasi Rp 100 ribu dengan pembayaran sistem menurun. Jadi tiap bulan angka yang disetorkan semakin sedikit. Tapi tiap 15 hari saya dapat keuntungan sebesar Rp 300 ribu. Kan besar itu daripada uang disimpan di tabungan," ungkapnya.
Baca juga: Mahmud yang Tertipu Arisan Online Rugi Rp 342 Juta
Begitu juga dengan yang dialami Wahyu Ria (23) warga Kademangan. Ibu yang sedang hamil lima bulan ini, terpedaya dengan mobil Brio seharga Rp 50 juta.
"Setor ya...sekali itu langsung cash Rp 50 juta, empat bulan lagi saya sudah punya mobil Brio keluaran terbaru katanya," tuturnya.
Menurut Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono, tawaran keuntungan besar dalam waktu singkat menjadi modus operandi pelakunya.
"Tawarannya menggiurkan, kalah bunga deposito ini. Makanya banyak yang berminat. Dan testimoni anggota yang bisa dibaca semua orang, turut berperan meningkatkan kepercayaan calon anggota baru," ucapnya.
(iwd/iwd)
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3895467/ini-cerita-para-mahmud-masuk-pusaran-tipuan-arisan-online
0Komentar