PT Bank Negara Indonesia (BNI) salah satu bank yang siap menjalankan kebijakan kredit rumah tanpa uang muka untuk rumah pertama. BNI mengaku tak takut ada kredit macet. 



"Semua kan pastinya kan ada (resiko). Kan enggak berlaku secara umum. Nanti kita pilih siapa-siapa developernya, lokasi propertinya dimana, terus jenis bayarnya, siapa aja, nanti kita atur semuanya. Ga lah (tidak takut kredit macet), kita udah berani kesitu, berarti kita udah tau resikonya," ungkap Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di acara perayaan HUT BNI di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Ia menyebutkan bahwa Bank Indonesia (BI) telah melakukan pelonggaran terhadap bank itu sendiri. 


"BI sudah melakukan pelonggaran. Intinya kebijakan itu diserahkan pada perbankan itu sendiri. Tentunya menganggap ini suatu hal yang positif," katanya.



Ia menambahkan bahwa hal utama yang BNI lakukan adalah bagaimana meminimalisir resiko sebelum menerapkan kelonggaran yang diberikan BI tersebut.

"Contoh misalnya, LTV 0% tentunya kita juga giat. Apakah itu berlaku secara umum, iya toh. Untuk seluruh nasabah dan developer, apakah nasabah tersebut rumah pertama, kedua, dan seterusnya, akan tetap dijadikan perhatian kita (BNI). Jadi kita menyikapinya positif dan yang pasti akan kita terapkan kebijakan tersebut," tambahnya.

Seperti diketahui, dalam rapat dewan gubernur (RDG) bulan Juni 2018, Bank Indonesia (BI) tidak hanya menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25%.



Pada kesempatan yang sama, bank sentral mengumumkan kebijalan makroprudensialnya yaitu melakukan relaksasi aturan uang muka (down payment/DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau aturan Loan to Value dan Financing to Value (LTV/FTV) di Agustus 2018 mendatang. (zlf/zlf)