Jakarta - 7 pelaku pelemparan bom molotov ke markas PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ditangkap. Ternyata, pelemparan bom molotov ini buntut dari insiden pembakaran poster Habib Rizieq Syihab.



7 pelaku teror bom molotov ke markas PDIP itu ditangkap dalam dua hari berturut-turut mulai Kamis pekan lalu. Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda.


Ketujuh pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Bogor. Adapun identitas ketujuh tersangka itu yakni, AS (25) (LPI Cileungsi), M (26), AS (32), S (35) (Anggota LPI Gunung Putri), NM (23), MRR (21), AK (24).


Ketujuh tersangka tersebut memiliki peran masing-masing. AS yang merupakan anggota LPI Cileungsi berperan meracik bom molotov. M berperan sebagai pemantau lapangan. Sementara AS lain menyediakan tempat berkumpul.


Pelaku lain berinisial S mengendarai sepeda motor di paling depan rombongan saat aksi bom molotov itu dilakukan. NM bertugas mencari atau membeli bensin sebagai bahan bom molotov. MRR berperan membonceng pelaku lain dan AK membuat bom molotov.


Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan masih ada pelaku lainnya dalam aksi tersebut. Polisi tengah mendalami dan mengejar pelaku lainnya.


"Jadi jumlahnya cukup jelas, ini CCTV merekam, ini belum tertangkap semuanya, berapapun jumlahnya, kita akan tuntaskan," kata Rudy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).

Berikut kronologinya:


27 Juli 2020

Pembakaran Poster Habib Rizieq


Upaya perusakan poster Habib Rizieq itu dilakukan pada 27 Juli 2020 lalu. Poster itu dirusak sejumlah orang saat aksi di depan Gedung DPR sebagai peringatan Peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli).


Aksi perusakan poster itu pun terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video yang beredar, massa tampak memegang spanduk tersebut dan salah seorang di antara mereka menumpahkan bensin.


Api kemudian muncul tapi tak membakar seluruh bagian spanduk tersebut. Massa akhirnya merusak dan merobek spanduk Habib Rizieq tersebut.




28 Juli 2020

FPI Berang Poster Habib Rizieq Dibakar


Hari berikutnya, muncul pernyataan tertulis dari FPI, GNPF Ulama dan PA 212 yang mengecam perusakan itu. FPI dkk berang poster imam besarnya dirusak.


FPI dkk menyebut aksi tersebut sebagai tindakan tak bermoral. Mereka menyebut kelompok massa itu sebagai 'neo-PKI'.


"Bersyukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan alhamdulillah atas tidak terbakarnya poster dengan foto IB HRS saat berupaya dibakar oleh gerombolan Neo PKI pada saat Aksi, ini menunjukkan kebesaran Allah SWT dan Karomah IB HRS," demikian pernyataan tertulis bersama dari FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 seperti dilihat, Selasa (28/7/2020). Pernyataan tertulis itu didapat detikcom dari Ketum PA 212 Slamet Maarif.


Buntutnya, FPI pun melaporkan Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Budi Djarot ke polisi. Budi Djarot dilaporkan atas tuduhan melakukan penghinaan kepada Habib Rizieq Syihab.


Laporan tersebut terdaftar dengan nomor polisi LP/4481/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, Tanggal 30 Juli 2020. Kini perkara tersebut tengah ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.


Budi Djarot yang dilaporkan pun tak ambil pusing. Dia tak keberatan dilaporkan. Budi juga menjelaskan insiden pembakaran itu dilakukan secara spontan.


"Foto itu tiba-tiba ada di situ. Jadi itu accident pembakaran itu," kata Budi kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).


28-29 Juli

Teror Bom Molotov ke PDIP di Kabupaten Bogor


Di hari yang sama FPI dkk mengeluarkan kecaman atas pembakaran poster Habib Rizieq, kediaman petinggi PDIP dibom molotov. Bom molotov dilempar ke rumah pengurus PDIP PAC Kecamatan Megamendung yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor pada Selasa (28/7).


Tak berhenti di situ, bom molotov kembali dilempar orang tak dikenal ke sekretariat PAC PDIP Kecamatan Cileungsi Bogor. Kejadian dilakukan dini hari dan ada tiga buah bom molotov yang dilempar ke dua tempat tersebut. Tak ada korban akibat teror tersebut.


Mendapat laporan pelemparan bom di markas PDIP di Kabupaten Bogor, polisi pun bergerak cepat. Pengusutan dua teror bom itu pun terus dilakukan oleh Polres Bogor yang diback-up Polda Jawa Barat.


7 Agustus 2020

Teror Bom Molotov di Kantor DPC PDIP Cianjur


Namun, tak lama kemudian, aksi teror kembali terjadi. Kali ini, insiden pelemparan bom molotov terjadi di kantor DPC PDIP Kabupaten Cianjur. Insiden tersebut terjadi dini hari tadi atau Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.


7 Agustus 2020

PDIP Siaga Satu


Markas dan rumah petingginya dibom molotov, PDIP pun berang. PDIP mendesak polisi untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.


Seluruh kader PDIP di Jawa Barat (Jabar) bahkan disiaga-satukan. Mereka juga meminta polisi untuk segera menangkap pelaku teror tersebut.


DPP PDI Perjuangan mendesak aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional untuk menangani kasus pelemparan bom molotov di kantor partai," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Jumat (7/8).


24 Agustus 2020

7 Pelaku Teror Bom Molotov ke PDIP Ditangkap


Hampir 3 minggu berselang, polisi akhirnya menangkap 7 pelaku teror bom di markas PDIP di Kabupaten Bogor. 7 orang tersebut diduga pelempar bom molotov di markas PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor.


Penangkapan ketujuh tersangka tersebut dilakukan dalam dua hari berturut-turut mulai Kamis pekan lalu. Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda.


Dari 7 orang yang ditangkap, rupanya 2 di antaranya merupakan anggota FPI. Dua anggota FPI yang ditangkap polisi ialah AS dan A. Mereka merupakan anggota FPI Bogor.


"Ya (dua orang anggota FPI)," kata pengacara Pushami, Aziz Yanuar, saat dihubungi, Senin (24/8/2020).


Usut punya usut, teror bom molotov itu berkaitan dengan peristiwa pembakaran foto di Gedung DPR beberapa waktu lalu. Peristiwa yang dimaksud adalah insiden pembakaran poster Habib Rizieq pada 27 Juli lalu.


"Sampai dengan saat ini pemeriksaan tersangka ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi atas awal kali terjadinya pembakaran foto di Gedung DPR RI," ujar Kapolres Bogor AKBP Roland Rolandy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).


Saat ditegaskan terkait foto yang dimaksud, Roland membenarkan foto yang dimaksud tersebut ialah foto habib Rizieq Syihab.


"Foto Habib Rizieq," katanya.


Polisi saat ini masih mengusut keterkaitan ketujuh pelaku dengan aksi teror bom di markas PDIP lainnya, yakni di Megamendung Bogor dan Cianjur.