1-94224-ilustrasi-ramalan-gus-dur-tentan

Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sepakat mengajukan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (cawapres) sering kali dianggap sebagai koalisi gemuk. 

Pasalnya koalisi tersebut berisi partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, Hanura, hingga partai baru Gelora. 

Kendati berisi partai besar, salah satu Wantimpres Joko Widodo atau Jokowi, Sidarto Danusubrotomalah menyebut baha koalisi Prabowo terkesan bau amis. 

Pasalnya menurut Sidarto Danusubroto, tak sedikit partai pendukung Prabowo diprotes kader di bawah karena tak setuju dengan pilihan para elit. 

Baca Juga:Susunan Pemain Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan: Ramadhan Sananta Jadi Andalan di Lini Depan

"Saya terus terang dengan mendadak mendukung Prabowo itu saya bilang bau amis di sana, ada yang enggak enak aja di situ," ungkap Sidarto Danusubroto dalam perbincangan di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia. 

"Bukan totally didukung internal enggak itu lebih pribadi soal ketua umumnya aja," tandasnya. 

Sidarto Danusubroto juga tegas menyarankan agar Prabowo berdiri sendiri tanpa bawa-bawa Jokowi. 

"Untuk nyapres itu enggak boleh nebeng popularitas orang lain enggak boleh. Dia harus promo themself, who am i?," ujar Sidarto dalam perbincangan di kanal YouTube Zulfa Lindan Unpacking Indonesia. 

"Leadership harus ada enggak perlu seorang capres nebeng dengan gambar presiden enggak boleh, dia harus promo themself, Prabowo juga harus gitu, siapa dia sejarahnya gimana, ganjar bagaimana di Jawa Tengah, Anies di jakarta juga gitu," paparnya.

Baca Juga:Momen Kocak Menpora Ario Langsung 'Jiper' Dilirik Paspamres, Memang Boleh Segalak Itu?